4 Permainan Tradisional Jepang: Sebelum Era Digital – Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar ‘Japanese Games’? Kemungkinan besar Anda akan memikirkan video game sebelum hal lain, namun ada sejumlah game analog unik di Jepang yang layak untuk dipelajari.
Permainan di Jepang
Seperti di tempat lain di dunia sebelum hadirnya hiburan elektronik, permainan telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang selama ribuan tahun. Baik yang menantang secara fisik seperti kendama, atau secara mental seperti shogi, tidak ada kekurangan permainan Jepang untuk dicoba bagi mereka yang memiliki waktu luang.
Impor & Asli
Periode Heian adalah masa di mana Jepang perlahan-lahan menjauh dari ikatan kuatnya dengan Tiongkok dan fokus pada penciptaan budaya khasnya sendiri. Artinya, meskipun beberapa game ini berasal dari Tiongkok, perlahan-lahan mereka mengambil lebih banyak ciri khas Jepang dari generasi ke generasi. Permainan kartu Eropa juga akhirnya diadaptasi, meski tidak sampai beberapa abad kemudian. www.creeksidelandsinn.com
Dengan munculnya radio, TV, dan komputer, permainan tradisional Jepang telah kehilangan popularitasnya seiring berjalannya waktu, namun beberapa permainan terpilih tetap cukup populer di kalangan pemain muda dan tua. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
Permainan Anak-Anak Jepang
Koma

Gasing koma yang menjadi inspirasi serial anime populer, Beyblade.
Mainan yang cukup universal, koma pada dasarnya adalah gasing yang berputar. Namun mereka berbeda dari jenis Eropa karena mereka tidak digerakkan oleh jari, melainkan seutas tali yang dililitkan erat pada pangkalnya.
Koma sudah populer di kalangan bangsawan Heian, dan seiring waktu berubah menjadi berbagai bentuk. Selain koma dengan gimmick bawaan seperti bersiul, koma juga digunakan untuk beigoma, sebuah permainan di mana koma dilempar untuk bertarung satu sama lain di arena seperti halnya pegulat.Beigoma juga melahirkan serial mainan dan serial animasi populer bernama Beyblade yang masih berlanjut hingga saat ini.
Kendama
Contoh kendama dengan bola biru pada tali yang bertumpu pada salah satu cangkirnya.
Baru-baru ini yang membuat heboh di luar negeri adalah mainan kayu Jepang yang disebut kendama. Sejarahnya jauh lebih muda dibandingkan koma, namun saat ini ia memenangkan kontes popularitas. Kendama kemungkinan besar didasarkan pada permainan Prancis serupa yang sampai ke Jepang melalui Tiongkok sekitar 200 tahun yang lalu.Meskipun menyebutnya ‘cup and ball’ tidak sepenuhnya akurat, itu tidak salah. Sebuah bola kayu diikatkan ke badan utama melalui tali, yang dilengkapi tiga cangkir dan satu paku untuk menangkap bola. Secara harafiah berarti ‘bola pedang’, kendama masih sangat populer, baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Ratusan rangkaian gerakan rumit telah dibuat dan pemain akan berhadapan di turnamen.
Permainan Papan Jepang
Pergi
Papan go selama bermain di mana pemain mencoba menutupi lebih banyak papan daripada lawannya.
Dianggap oleh sebagian orang sebagai permainan tertua di dunia, go mungkin merupakan permainan tradisional Jepang yang paling dikenal. Asal usul pastinya tidak diketahui, tetapi pertama kali muncul di Tiongkok, dengan sebagian besar ahli menduga sejarahnya setidaknya berusia 3000 tahun. Saat ini populer di Jepang, Korea dan Cina

Daya tarik Go terletak pada kesederhanaan aturannya, yang memungkinkan pemain menggunakan strategi yang jumlahnya hampir tak ada habisnya. Dimainkan di papan persegi dengan tata letak kotak mirip catur, sepasang pemain harus berusaha mengelilingi batu lawannya dan menempati sebagian besar ruang di papan.Apa yang sederhana pada prinsipnya membutuhkan waktu lama untuk benar-benar dikuasai, artinya ada banyak tutor dan sekolah yang menawarkan layanan mereka kepada para pemain. Pemain Go profesional ada dan bisa menghasilkan banyak uang.
Shogi
Dua pemain memainkan permainan tradisional shogi.
Sering diberi label ‘catur Jepang’, kedua permainan ini sebenarnya memiliki banyak kesamaan. Tujuan shogi adalah untuk menangkap raja lawan, dengan bidak-bidak yang diletakkan di papan kotak persegi seperti halnya catur. Bidak-bidak tertentu juga bergerak dengan cara yang sama, namun terdapat juga perbedaan yang cukup signifikan sehingga membuat proses belajarnya membuat frustasi bagi pemain catur berpengalaman mana pun.
Berbeda dengan catur misalnya, bidak shogi dapat ‘ditangkap’ dan dikembalikan ke papan. Mereka juga dapat ‘dipromosikan’, membuat permainan secara keseluruhan lebih lancar. Shogi mencerminkan taktik dan strategi dunia samurai, menjadikannya permainan populer pada masanya.Seperti halnya go, shogi adalah permainan yang sulit dikuasai. Meskipun secara keseluruhan mengalami penurunan, jumlah pemainnya masih cukup besar, dan jumlah mereka lebih besar dibandingkan jumlah pemain yang ada, setidaknya di Jepang.